Cara Recovery Sistem Operasi Windows 10

9:46 AM
ecovery adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengembalikan keadaan suatu objek yang di-recover menjadi seperti semula atau dapat dikatakan proses mengembalikan objek ke pengaturan dan keadaan pabrik. Dalam konteks ini, kita berbicara tentang komputer, artinya, jika kita kerucutkan lagi maksud dari kegiatan recovery di atas, maka maksudnya adalah mengembalikan keadaan suatu komputer atau PC ke bentuk semula (default). Istilah recovery biasanya hanya berlaku untuk perangkat lunak (software) seperti sistem operasi, data yagn tidak sengaja dihapus dan sebagainya.

Dari definisi singkat di atas, seharusnya kita sudah mempunyai gambaran tentang tujuan dari kegiatan recovery ini. Biasanya, suatu komputer direcovery karena menemukan masalah yang tidak lazim terjadi. Masalahnya bisa berkaitan dengan kinerja, kecepatan, dan/atau perfoma. Akan tetapi, kebanyakan orang melakukan recovery karena kinerja komputer atau PC sudah mulai melambat bahkan sering hang. Satu deteksi yang kebenaranya mendekati 99% adalah karena feature windows update dari windows bersangkutan tidak dimatikan (disable). Sehingga ketika komputer terhubung ke internet, secara otomatis akan meng-upgrate semua feature dan program yang sudah ketinggalan versi. Jika terus-terusan diupdate, maka memory atau RAM komputer akan memakan ruang yang sangat besar. Semakin banyak kapasitas RAM yang terpakai maka semakin besar pula kemungkinan melambatnya kinerja dan perfoma komputer.

Faktor lain yang menjadi penyebab kinerja komputer menurun adalah adanya virus. Oleh karena ini, saya sangat menyarankan agar anda memasang anti virus yang sifatnya private dan public. Anti virus privat maksudnya, anti virus yang dipakai untuk menjaga komputer dari virus-virus lokal semisal dari flashdisk atau akibat berhubungan dengan komputer yang lain. Sedangkan anti virus public adalah anti virus yang melindungi komputer ketika terhubung ke dunia luar (jaringan).

Lalu muncul pertanyaan, apakah semua windows dapat di-recovery? Jawaban yang tepat adalah tidak. Hanya windows asli (original) atau windows yang diinstall dari pabrik saja yang dapat di-recovery. Jadi, kalau dalam komputer anda berisikan sistem operasi bajakan, maka sudah barang tentu sistem operasi itu tidak dapat dikembalikan ke keadaan pabrik. Terus bagaimana caranya? Istall ulang saja. Hehehehe....

======================
Dalam pertemuan ini, sebenarnya yang ingin kita recovery yaitu PC yang bersistem operasi Windows 10. Berikut langkah demi langkah dijelaskan. 
  1. Tekan tombol start pada komputer, pilih Setting. Atau bisa juga dengan cara klik kanan pada tombol start dan pilih Setting. Atau alternatif lain yang bisa membawa anda pada tampilan berikut ini.
    Gambar 1. Windows Setting
  2. Dari gambar di atas, klik pada Update & Security, sehingga muncul jendela Windows Update. Selanjutnya klik pada Recovery.
    Gambar 2. Windows Update
  3. Selanjutnya, kita masuk pada halaman recovery. Pada pilihan Reset this PC, klik pada Get started.
    Gambar 3. Recovery
  4. Pada tampilan jendela choose an option, pilihan "Keep my file" dipilih jika kita hanya ingin menghapus aplikasi yang pernah diinstall dan setingan yang pernah dibuat pada komputer. Sedangkan pilihan kedua “Remove everything”dipilih apabila kita ingin benar-benar mengembalikan komputer ke keadaan pabrik. Jadi pada pilihan kedua, semua data yang kita miliki di dalam PC akan dihapus. Jika tidak ingin seperti itu, pilih pilihan pertama. Dalam kasus ini, saya sudah menyalin semua file dalam komputer ke hardisk eksternal. Jadi, saya pilih pilihan kedua.
    Gambar 4. Choose an option
  5. Kemudian muncul langkah selanjutnya pada jendela seperti di bawah ini. Pada kasus ini, informasi yang saya dapat dari situ adalah bahwa komputer saya dideteksi memiliki harddisk atau penyimpanan yang dibuat lebih dari satu partisi ( ada C/sistem dan ada D/data). Apakah kita ingin menghapus semua file yang ada pada semua partisi? Pilihan pertama “Only the drive where Windows is istalled” dipilih apabila kita hanya ingin merecovery hardisk pada partisi sistem saja atau partisi di mana windows 10 diinstallkan, dalam hal ini pada partisi C. artinya hanya sistem saja yang dihapus, sementara D tidak atau pilihan kedua, “All drives” semua partisi dihapus. Saya memilih pilihan All drive.
    Gambar 5. Your PC has more than one drive
  6. Selanjutnya, mucul jendela yang juga berisi pilihan seperti sebelumnya. Do you want to clean the drive, too?Apakah anda ingin membersihkan hardisk juga? Pilihan pertama dipilih apabila hanya ingin menghapus file saja dan mungkin membutuhkan waktu tidak terlalu lama. Pilihan kedua, jika kita ingin menghapus file dan membersihkan harddisk. Ini akan memakan waktu beberapa jam. Pilihan kedua juga akan menyulitkan seseorang bahkan tidak akan bisa lagi untuk mengembalikan file yang pernah ada dalam harddisk sebelumnya. Sedangkan pilihan pertama masih ada kemungkinan.
    Gambar 6. Clean the drive
  7. Selanjunya, muncul peringatan. PC atau komputer ini sudah ditingkatkan ke versi windows 10 terkini. Jika PC ini direset, maka kamu membatalkan pembaharuan windows dan akan kembali ke versi windows 10 sebelumnya. Pilih next untuk melanjutnkan.
    Gambar 7. Warning
  8. Langkah terakhir adalah jendela berikut ini. Di situ dikatakan, siap untuk mereset (memasang lagi) PC. Reset akan menghapus semua file dan akun, semua aplikasi dan program yang bukan bawaan, dan perubahan yang pernah dibuat pada pengaturan. Klik Reset apabila ingin mereset.
    Gambar 8. Ready to reset
Sampai di sini, langkah recovery sudah berlangsung. PC akan dihidupkan ulang, silakan tunggu hingga proses selesai. Jika sudah selesai, PC anda kini sudah kembali ke keadaan pabrik.
Previous
Next Post »
0 Komentar